Tanyaku pada Ibu
Ibu, betulkah cintamu sepanjang jalan
Tapi, kenapa engkau tega mengutukku menjadi abu
Jawablah Ibu, agar resahku tentang cintamu tidak lagi menyaru
Melenggang pada tapal batas harap, sedikit pun tak kutemukan cemas di wajahmu
Ketika perlahan dan sembunyi-sembunyi engkau menitipkanku pada jalan nasib
Kulihat sedihmu, tetapi hatiku yang dicucuri air mata
Ibu, wajahmu kerap kulukis pada tanah merah
Dengan nisan tanpa nama sebagai sandaran
Dan cintamu kucoba eja lewat bait-bait yang kususun dari huruf-huruf sepi
Tetap ku tak sampai; semakin kupercepat gerak tangan dan lidahku
Tubuh semakin kaku hingga ambruk pada tanah merah, oleh darah
Kaupergi, kembali, pergi
; tak ada sisa baumu kuindrai
Ibu, kudengar orang-orang berkata, “Anak itu jadah”
Padahal jika ku berkaca, rautku sungguh serupa dengan mereka
Benarkah
Hanya engkau yang tahu siapa lelaki itu
Namun, rinduku padanya takkan sebesar kebencian yang diwariskan kehidupan kepadamu
dan kegelapan pun menari
Ibu, sering kubayangkan engkaulah Mariyam, tapi tak pernah lama
Sebab satu tetaplah satu, tak pernah menjadi dua atau tiga
Dan saban waktu mimpi-mimpi itu bersetubuh dengan jasadku, membawa kabar luka
Bahwa lelaki itu memaksamu, Ibu
Ibuku wanita ayu
Tidak, Ibuku perempuan berilmu
Salah, Ibuku tukang jual jamu
Dengkulmu, Ibumu adalah sundal seharga lima ribu
Kulukis awan-awan kecil pada langit rindu, berharap kauhadir dan membawaku
Ingin kureguk sebanyak mungkin aromamu sebelum kesadaran berkunjung
Memperdengarkan padaku nyanyian-nyanyian sesat tentangmu
Ibu, di mana harus kupelajari makna cintamu
Sementara diriku tak pernah dicintai
Benarkan, Ibu
Hingga mati pun, engkau tetap membisu
Hanya tatap sendumu yang masih memelukku
Menyisakan uap cinta tanpa pernah sempat menjadi hujan
Menggigil, ku berlari, mengejarmu, jejak-jejakmu
“Berbaliklah, aku ada di belakangmu”
Perempuan itu tersenyum dengan segenggam cinta di tangannya
Kaupergi, kembali, mengajariku makna cinta pada seorang lelaki
Cinta yang melemparku pada sunyi
; Juga benci
4 komentar:
good post bro.....
hhhm....(i'm crying)
i try to give my best.
hiks hiks...terharu bacanya bang,..
Posting Komentar