Pada Reranting
Pada reranting air mata
kunisbatkan puji dan puja
penuh rindu merajut jalan cinta
:tenggelam ku dimabuk rasa
Pada reranting kering penuh kelu
Kutambatkan tautan rindu untukmu
Dan gerai yang dulunya pernah menyatu
:terbenam, pecah oleh tikaman malu
Pada gigil reranting sepi
Kutampik sejumput asa
Menghalau bayang-bayang wajahmu
Dan sejuta bendungan pun kubangun di hujung sujudmu
:meski kutahu, keberadaanmu bagiku tetap abadi
Lanskap kita kian berpayau
Sementara tangismu masih bergema
Saat kutitipkan rindu pada setiap rerantingmu
: sambil memeluk lutut, kau berbisik, “aku mencintaimu”
Pada reranting terakhir
Dengan dada dipenuhi gemuruh
Kususuri galur peristirahatanmu
Menceritakan kembali mimpi-mimpi kita
Tentang rumah dari reranting
Dan anak-anak yang bermain di sepanjang rima
: kau memelukku dan berbisik, “jangan lagi pergi. Aku ingin berbagi reranting denganmu”
Pada reranting air mata
Kugurat puji dan puja
: semoga kau tak lagi termangu di bawah reranting nisan kita
1 komentar:
Leupah that hayeuĂ«…
TeumulĂ©h laju…
Posting Komentar